Anda harus mengetahui masa dimana balita harus menjalani toilet training. Kapankah sebaiknya kita mengajari anak kita untuk menggunakan toilet?. Toilet training dapat dilakukan ketika masa-masa awal fase anal dalam proses perkembangan manusia, Biasanya ketika balita telah berumur 1.5 s.d 3 tahun. Setiap balita memiliki masanya sendiri tergantung kesiapan mental dan fisik masing-masing. Ada yang lebih cepat ada pula yang lambat. Biasanya anak perempuan lebih cepat untuk siap menjalani toilet training dari pada anak laki-laki.
Toilet training membutuhkan kesiapan mental dan fisik. Kesiapan fisik menyangkut kemampuan balita untuk bisa menahan air seni selama beberapa jam. Kemampuan ini terkait dengan perkembangan otot-otot sfingter kandung kemih balita yang sudah kuat untuk menahan air seni. Dan kesiapan secara mental menyangkut kemampuan anak untuk mengenali tanda-tanda ketika mereka akan buang air kecil atau buang air besar. Anak harus memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan ketika akan BAK atau BAB melalui bahasa tubuh, mimik wajah atau dengan kata-kata.
Ada beberapa tanda yang dapat anda amati ketika balita anda mulai menunjukkan kesiapan untuk toilet training:
- Dapat menahan kencing selama minimal 2 jam dalam beberapa kesempatan
- Mengkomunikasikan ketika dia ingin buang air kecil maupun buang air besar
- Memahami bila diajak untuk menggunakan toilet
- Merasa tidak nyaman apabila popoknya basah dan kotor
- Mempunyai minat terhadap toilet
Anda dituntut untuk tekun dan sabar dalam mengajari anak untuk menggunakan toilet dengan benar. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-6 bulan. Bisa lebih cepat juga bisa membutuhkan waktu lebih lama tergantung kemampuan masing-masing anak.
Metode yang digunakan tiap orang mungkin berbeda,namun beberapa tips berikut mungkin berguna untuk anda ketika melatih anak mengenal dan menggunakan toilet dengan benar:
- Ajari anak tentang kata-kata yang terkait seperti basah, kotor, `ee`, pipis, kebelet dan lainnya.
- Jelaskan dan beri contoh misalnya bagaimana duduk di toilet, jongkok dan perlihatkan kotoran yang akan dibuang di toilet
- Jangan paksa anak untuk menggunakan toilet apabila anak merasa enggan menggunakan toilet. Anda dapat membujuknya pelan-pelan. Anda dapat menggunakan toilet apabila anak tidak merasa keberatan.
- Biarkan anak asyik dan bermain-main dengan toilet. Inilah fase anal dimana anak merasa asyik dan menikmati produknya sendiri (BAB dan BAK)
- Apabila anak merasa takut dan frustasi, maka hentikanlah sementara proses toilet training. Ambillah jeda waktu dan mulailah kembali supaya anak tidak merasa trauma
- Seringkali anak merasa penasaran untuk melihat ke bawah untuk mengetahui produknya. Biarkan saja.
- Ajari dan ikut sertakan anak untuk membersihkan kotoran dan toilet supaya anak menjadi terbiasa.
- Pastikan bahwa area toilet aman untuk anak. Jauhkan peralatan mandi maupun peralatan toilet lain dari jangkauan anak, supaya tidak dipakai mainan yang mungkin membahayakan.
- Berikan pujian apabila anak berhasil menjalani dan menggunakan toilet sesuai instruksi yang benar.
Demikian, semoga bermanfaat.